Selasa, 29 November 2011

UpayaMencari FormatPendidikanYang Sesuai Dengan Perkembangan Zaman Saat Ini


Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting bagi pembangunan bangsa. Karena itu, hampir semua bangsa menempatkan pembangunan pendidikan sebagai prioritas utama dalam program pembangunan nasional mereka. Sumber Daya Manusia yang bermutu, yang merupakan produk pendidikan, merupakan kunci keberhasilan pembangunan suatu negara. Menyadari hal tersebut di atas pada tahun 1994 telah dimulai Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun yang merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia Indonesia. Program ini mentargetkan semua warga negara Indonesia memiliki pendidikan minimal setara Sekolah Menengah Pertama dengan mutu yang baik. Dengan bekal itu diharapkan seluruh warga negara Indonesia dapat mengembangkan dirinya lebih lanjut yang akhirnya mampu memilih dan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan potensi yang dimiliki, sekaligus berperan serta dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pendidikan sekolah (PS) dan pendidikan luar sekolah (PLS) diselenggarakan untuk meningkatkan kualitas daya pikir, daya kalbu dan daya fisik peserta didik sehingga yang bersangkutan memiliki lebih banyak pilihan dalam kehidupan, baik pilihan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, pilihan kesempatan untuk bekerja maupun pilihan untuk mengembangkan dirinya.
Untuk menecapai tujuan tersebut, PS dan PLS perlu memberikan bekal dasar kemampuan kesanggupan dan keterampilan kepada peserta didik agar mereka siap menghadapi berbagai kehidupan nyata. Telah banyak upaya yang dilakukan dalam memberikan bekal dasar kecakapan hidup, baik melalui pendidikan di keluarga, di sekolah, maupun di masyarakat.
Untuk membantu proses pembelajaran,diperlukan adanya format pendidikan seperti:
1.    Cyber(E-Learning)
Kemajuan teknologi informasi banyak membawa dampak positif bagi kemajuan dunia pendidikan dewasa ini. Khususnya teknologi komputer dan internet, baik dalam hal perangkat keras maupun perangkat lunak, memberikan banyak tawaran dan pilihan bagi dunia pendidikan untuk menunjang proses pembelajaran para peserta didik. Keunggulan yang ditawarkan bukan saja terletak pada factor kecepatan untuk mendapatkan informasi, namun juga fasilitas multimedia yang dapat membuat belajar lebih menarik, visual, dan interaktif. Sejalan dengan perkembangan teknologi internet, banyak kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan dengan memanfaatkanteknologiini.
Cyber atau Electronic Learning (E-Learning) pada hakikatnya adalah belajar atau pembelajaran melalui pemanfaatan teknologi komputer dan/atau internet. Teknologi belajar seperti itu bisa juga disebut sebagai belajar atau pembelajaran berbasis web (Web Based Instruction). Pada awalnya pembelajaran jarak jauh dilakukan melalui korespondensi menggunakan media kertas dan jasa pos, namun kemudian kemajuan teknologi komputer berkembang pesat dan membawa dampak luar biasa dalam memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk mengakses informasi untuk pembelajaran dengan mudah, menarik, visual, dan interaktif. Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi internet ini adalah kecepatan dan tidak terbatasnya tempat dan waktu untuk mengakses informasi. Informasi dapat diakses oleh siapa saja, dan kapan saja dan di mana saja secara lebih cepat, mudah, dan relative lebih murah. Kegiatan belajar dapat dengan mudah dilakukan oleh siswa kapan saja dan di mana saja yang dirasakan nyaman. Batasan ruang, jarak, dan waktu tidak lagi menjadi masalah rumit untuk dipecahkan.

2. Open dan DistanceLearning
Pembelajaran jarak jauh (distance learning) merupakan model belajar di mana guru dan siswa tidak berada dalam suatu tempat dan waktu yang sama serta tidak bertatap muka secara fisik/langsung, namun demikian di antara mereka ada komunikasi dua arah yang dilakukan dengan berbagai cara dan bantuan dari teknologi komunikasi dan informasi. Model belajar seperti ini merupakan pengembangan dari konsep pendidikan jarak jauh (distance education) atau sering juga dipakai istilah pendidikan/belajar terbuka (open education/learning), sekolah korespondensi (correspondence school), belajar fleksibel (flexible learning), dan kelas/sekolah maya(virtualclassroom/school).
Belajar jarak jauh berorientasi kepada siswa, berbeda dengan sistem konvesional yang lebih berfokus kepada guru atau lembaga penyelenggara pendidikan. Kewenangan untuk untuk menentukan waktu, tempat, maupun kecepatan belajar lebih banyak ditentukan oleh siswa. Fungsi guru bergeser bukan lagi sebagai sumber belajar yang utama yang harus menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa, tetapi lebih sebagai pengelola kelas dan fasilitator. Proses belajar lebih bersifat individual dan menuntut siswa untuk belajar secara aktif dengan menggunakan bahan belajar mandiri,baikcetakmaupunnoncetak.


3.    Quantum Learning
Quantum Learning dikembangkan oleh Bobbi DePorter (1992) yang beranggapan bahwa metode belajar ini sesuai dengan cara kerja otak manusia dan cara belajar manusia pada umumnya. Dengan model SuperCamp yang dikembangkan bersama kawan-kawannya pada awal 1980-an, prinsip-prinsip dan metode Quantum Learning menemukan bentuknya. Dalam SuperCamp tersebut, kurikulum dikembangkan secara harmonis dan berisi kombinasi dari tiga unsure, yaitu keterampilan akademis (academic skills), prestasi atau tantangan fisik (physical challenges), dan keterampilan dalam hidup (life skills). Kurikulum didasarkan pada filsafat dasar bahwa belajar itu dapat dan harus menyenangkan. Adapun keuntungan atau manfaat dari metode Quantum Learning ini selain terbukti efektif untuk semuausia,jugamenumbuhkan:
a.   Sikap positif(positiveattitude)
b.   Motivasi(motivation)
c.   Keterampilan belajar sepanjang hayat (lifelong learning skills)
d.   Kepercayaandiri(confidence)
e.   Kesuksesan(success)
Metode Quantum Learning berakar dari upaya seorang pendidik berkebangsaan Bulgaria (Dr. Gerogi Lozanov) yang melakukan uji coba tentang sugesti dan pengaruhnya terhadap hasil belajar. Menurut Georgi Lozanov, pada prinsipnya sugesti itu dapat dan pasti mempengaruhi hasil belajar. Teknik yang digunakan untuk memberikan sugesti positif dalam belajar di antaranya yaitu mendudukkan siswa secara nyaman, memasang musik latar di dalam kelas, meningkatkan partisipasi siswa, menggunakan poster-poster dalam menyampaikan suatu informasi, dan menyediakan guru-guru yang terlatih. DalamQuantum Learning  semua kehidupan adalah energy, tubuh kita secara fisik adalah materi.
Metode Quantum Learning ini menjadi awal munculnya metode Quantum Teaching yang dapat melejitkan kemampuan guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Quantum Teaching ini menawarkan tentang cara-cara baru untuk memaksimalkan dampak dari usaha pembelajaran melalui penciptaan lingkungan belajar yang efektif untuk memudahkan proses belajar. Asas utama dari quantum teaching, yaitu “bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka” maksudnya bahwa langkah pertama yang harus dilakukan olehseorang guru yaitu memasuki dunia anak untuk mengetahui minat, bakat, kemampuan. Setelah itu barulah seorang guru mengantarkan atau menyajikan materi pelajaran.

4.   Cooperative Learning
Pembelajaran yang bersifat kooperatif ini sebenarnya telah lama digunakan dalam pendidikan di negara kita. Pembelajaran kooperatif diartikan sebagai pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil yang dapat menumbuhkan kerja sama secara maksimal dan masing-masing siswa belajar satu dengan yang lainnya. Dalam kelompok pembelajaran kooperatif, para siswa mempunya dua tanggunga jawab yaitu belajar konten yang telah dirancang, dan menjadikan semua anggota kelompok bekerja sama. Dalam pembelajaran kooperatif ini harus ditunjukkan empat hal yaitu cooperative behavior (perilaku kerja sama antar anggota kelompok), incentive structure (memberikan suatu insentif kepada semua orang dalam kelompoknya), cooperative task structure (terjadinya saling membantu dan kerja sama antara yang kuat dan yang lemah dalam suatu kelompok, dancooperative motives (mengembangkan motif atau budaya kerja sama yang baik).
Memperhatikan beberapa hal yang telah dikemukakan, maka pada hakikatnyacooperative learning itu merupakan sistem pembelajaran yang memegang teguh filosofi maju bersama dalam suasana kompetitif untuk format cooperative learning sangat diperlukan, terutama untuk menunjang pilar to live together.

5.    Society Technology Science(STS)
Pendekatan STS ini merupakan pendekatan baru dalam pembelajaran IPA dan IPS di sekolah dasar. Dalam pembelajaran IPA, istilah STS merupakan akronim Society Technology Science. Secara filosofis konsep STS tersebut didasari oleh suatu pandangan dengan kehidupan masyarakat, begitu pula sebaliknya. STS merupakan gerakan interdisipliner yang relatif baru yang dikembangkan untuk mengintegrasikan permasalahan-permasalahan dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan masyarakat. Munculnya konsep STS ini diawali oleh kalangan ilmuwan kealaman (IPA) yang kemudian diikuti oleh para ilmuwan pada bidang ilmu pengetahuan sosial (IPS). Asumsi yang mendasari munculnya STS baik dalam IPA maupun IPS, yaitu keterkaitan antara sains, teknologi, dan masalah sosial.
Dalam pelajaran IPA, STS dikembangkan sebagai satu alternatif untuk menanggulangi kelemahan-kelemahan pengajaran sains. Kelemahan tersebut sangat tampak pada pembelajaran sains di sekolah-sekolah yang jauh dari pengalaman siswa sehari-hari dalam masyarakat. STS hadir dengan harapan agar pada siswa sekolah dasar dapat memahami sains sekaligus mampu menerapkannya untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan nyata di masyarakat. Dalam pelaksanaannya, dilakukan dengan cara mengaitkan kegiatan pembelajaran dengan masalah-masalah yang dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Pengaitan tersebut lebih bermakna belajar sains dalam konteks kehidupan manusia.
Sebagai suatu pendekatan, STS berkaitan dengan penyampaian pengetahuan sains yang sudah dituliskan dalam GBPP.
6.    Accelerated Learning
Accelerated learning (belajar akselerasi) adalah suatu kemampuan menyerap dan memahami informasi baru secara cepat serta mempertahankan informasi tersebut. Menurut Colin Rose dan Malcolm J. Nichol (2002), kemampuan seperti ini diperlukan untuk menguasai kecepatan dalam suatu perubahan yang terjadi. Penguasaan metode belajar akselerasi dapat meningkatkan kemampuan belajar secara lebih efektif. Dalam belajar akselerasi ini sangat dipentingkan konsep learning how to learn (belajar bagaimana belajar) maksudnya adalah belajar yang tujuannya untuk menguasai bagaimana cara/teknik mempelajari sesuatu, bukan belajar untuk menguasai ilmu pengetahuan atau keterampilan tertentu. Ilmu pengetahuan itu mengalami eksplosi atau berkembang dengan sangat cepat, oleh karena itu tidak bisa diajarkan satu per satu oleh para guru karena membutuhkan waktu yang lama. Dengan demikian, yang dibutuhkan adalah siswa menguasai cara mempelajari ilmu pengetahuan tersebut sehingga ia bias belajar sendiri tanpa banyak bergantung kepada guru atau yang lainnya. Alasan lain mengapa learning how to learn itu penting, sebab ketika orang belajar bagaimana belajar, self esteem atau penghargaan dan kepercayaan dirinya akan tumbuh. Mereka tidak hanya menguasai teknologi dan perubahan baru, tetapi mereka memperoleh kemampuan-kemampuan dasar untuk menjadi orang yang self directed atau mampu mengarahkan dirinya dan memiliki kemampuan dasar untuk mencapai pertumbuhan pribadi.
Menurut Colin Rose dan Malcolm J. Nichol (2002), apabila kita mempelajai teknik belajar yang tepakt(eksak) sehingga menjadi gaya belajar personal maka kita akan belajar lebih alami (natural). Jika belajar itu sudah merupakan sesuatu yang bersifat alami maka akan lebih memberikan kemudahan dalam mempelajari sesuatu. Kemudahan belajar tersebut mempengaruhi kecepatan belajar seseorang (learning fast). Jadi, dengan demikian kecepatan belajar itu tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi melalui suatu proses yang berkesinambungan.
Selain itu, agar proses belajar itu berhasil dan menyenangkan serta mempengaruhi kejernihan dalam berpikir (clear thinking) perlu diperhatikan hal-hal berikut:
a.    Menciptakan lingkungan belajar yang “rendah stres”.
b.    Berikan jaminan mengenai kesesuaian mata pelajaran yang dipelajari.
c.    Berikan jaminan belajar positif secara emosional, misalnya dengan mengembangkan kerja sama, rasa humor, dorongan semangat, dan dukungan yang antusias.
d.    Mengikutsertakan keterlibatan berpikir pada otak kiri dan otak kanan secara seimbang.
e.    Merangsang otak untuk berpikir dan melakukan penyelidikan.
f.    Adanya konsolidasi dari apa yang dipelajari.





Sabtu, 19 November 2011

Adverb

Adverbs
Kategori: Grammar 
Adverbs (Kata Keterangan atau kata tambahan) adalah kata yang menjelaskan bagaimana caranya, di mana tempatnya, kapan waktunya, berapa kali dan sebagainya, suatu pekerjaan dilakukan atau suatu peristiwa terjadi.

Fungsi Adverbs:

1. Adverbs menerangkan kata kerja (Verbs)
  • They work hard. (hard menerangkan work)
  • She speaks French fluently.
2. Adverbs menerangkan kata sifat (Adjectives)
  • Mr. Alex is very rich. (very menerangkan rich)
  • This coffee is too hot to drink.
3. Adverbs menerangkan Kata Depan (Prepositions)
  • The cat is sitting almost outside the door. (almost menerangkan outside)
  • I arrived there long before the time.
4. Adverbs menerangkan kata keterangan lainnya (Adverbs)
  • I can swim very well. (very menerangkan well)
  • You worked too hard.
5. Adverbs menerangkan Kata Sambung (Conjunctions)
  • I can see clearly how she killed her mother. (clearly menerangkan how)
  • I arrived at home precisely before the rain fell.
6. Adverbs menerangkan keseluruhan kalimat
  • Yesterday, we saw your boyfriend in the mall.
  • Unfortunately, the boy was killed in the end of the film
 PEMBENTUKAN KATA KETERANGAN (ADVERBS)

Ada beberapa cara untuk membentuk Adverbs. Perhatikan berikut ini:

1. Dengan menambahkan "ly" pada akhir Adjectives.
  • beautiful - beautifully
  • smart - smartly
  • serious - seriously
  • slow - slowly
  • dll
2. Ada juga beberapa Adverbs yang memiliki bentuk yang sama dengan Adjectives-nya.
  • fast - fast
  • hard - hard
  • free - free
  • dll
3. Ada juga 1 kata sifat yang memiliki bentuk yang berbeda pada Adverbs-nya
  • good - well
ADVERBS dibagi dalam 3 golongan, yaitu:
  1.  Simple Adverbs
  2. Interrogative Adverbs
  3. Relative Adverbs
PENJELASAN

1. Simple AdverbsGolongan ini terbagi lagi menjadi:

1). Adverbs of Time (Keterangan Waktu)


Kata keterangan waktu yang sering dipakai adalah: now, then, ago, since, before, already, soon, immediately, instantly, presently, late, lately, early, afterwards, today, yesterday, tomorrow, dsb..
  • Press the button now.
  • I have never been.
  • I tell him daily.
2). Adverbs of Place (Keterangan Tempat)

Adverbs ya ng sering dipakai adalah: here, there, hence, thence, above, below, beside, in, on, inside, outside, far, near, dll.
  • Daisies grow everywhere.
  • I did not put it there. 
3). Adverbs of Number (Kata Keterangan Bilangan)

Adverbs yang sering dipakai adalah: once, twice, thrice, again, firstly, never, often, sometimes, dll
  • I go to school five times a week
  • You have to take the medicine twice a day.
4). Adverbs of Manner, Quality, State (Kata Keterangan Cara, Kualitas, dan Keadaan)

Adverbs yang sering dipakai adalah: well, seriously, probably, thus, so, dll.
  • I can finish the work quickly
  • He ran fast
5). Adverbs of Quantity, Extent, Degree (Kata Keterangan Kuantitas, Taraf, Tingkat)

Adverbs yang sering dipakai adalah much, too, enough, very, somewhat, rather, completely, dll.
  • You are quite right
  • You are young enough to be an acctress.
2. Interrogative Adverbs

Adverbs jenis ini terbagi lagi menjadi:

1). Adverbs of Time
  • When did you came?
  • How long will you stay at the hotel?
2). Adverbs of Place
  • Where do you live?
  • Whence did you come?
3). Adverbs of Number
  • How often do you come to her house?
4). Adverbs of Manner, Quality, State
  • How did you do the homework?
  • How are you today?
5). Adverbs of Quantity, Extent, Degree
  • How far was the news true?
6). Adverbs of Cause and Effect
  • Why did he leave?
  • Wherefore did she weep?
3. Relative Adverbs

Adverbs jenis ini berhubungan dengan:

1). Antecedent (Kata yang mendahului) Dinyatakan
  • This is the hotel where she stays at
  • let me know the time when you will leave for London
2). Antecedent Dimengerti
  • This is where she stays at
  • let me know when you will leave for London.

COMPARATIVE DEGREES OF ADVERBS

1. Adverb yang terdiri dari 1 suku kata, maka tambahkan "er" untuk tingkat lebih, dan "est" untuk tingkat paling
Adverbs
Tingkat Lebih
Tingkat Paling
fast faster fastest hard harder hardest late later latest, last soon sooner soonest 2. Adverbs yang terdiri lebih dari 1 suku kata, maka tambahkan "more" untuk tingkat lebih, dan "most" untuk tingkat "paling"
Adverbs
Tingkat Lebih
Tingkat Paling
seriously more seriously most seriously successfully more successfully most successfully loudly more loudly most loudly beautifully more beautifully most beautiful 3. Adverbs yang tidak beraturan, perhatikan bentuk perbandingannya berikut ini:
Adverbs
Tingkat Lebih
Tingkat Paling
well better best far farther, further farthest, furthest much more most little less least Contoh:
  • William belajar Bahasa Inggris lebih serius daripada abangnya.
    (William studies English more seriously than his brother does)
    (BUKAN: more serious, sebab, kita sudah mendapati kata "study", maka kita harus menggunakan Adverbs sesudahnya, bukan Adjectives)
  • William studies English harder than his brother does.

CARA PEMAKAIAN ADVERBS

Ada 2 cara pemakaian Adverbs, yaitu:

1. Attributive

Adverbs dipakai secara atributif, jika Adverbs menerangkan katanya secara biasa, yaitu jika Adverbs diletakkan sedekat mungkin di depannya atau di belakangnya.
  • He shouted loudly
  • He is quite right
  • He is entirely wrong
2. Predicative

Adverbs dipakai sebagai predicative jika Adverbs dijadikan bagian dari predikat sebuah kalimat, atau jelasnya, jika ia dipakai sebagai komplemen dari kata kerja yang mendahuluinya.
  • The struggle is over
  • She will be better soon
  • The two girls are much alike
  • My new book is out
  • She is well today

LETAK ADVERBS DI DALAM KALIMAT

Penempatan kata keterangan dalam suatu kalimat pads umumnya menggunakan pola sebagai berikut:

1. Dalam keadaan biasa, kata keterangan disusun dalam urutan Adverb of Place or Direction, Adverb of Frequency, Adverb of Time. (A. of P or D, A. of F, A. of T).

Contoh:
  • I have been to London several time this year.
  • He walked round the park twice before supper.
  • She gave lectures at the college three days a week last year.
2. Dalam keadaan biasa, susunan kata keterangan adalah Adverb of Manner, Place, and Time.

Contoh:
  • Arifah studies seriously at school every day.
  • Ali ate food greedily at home this morning.
  • My elder brother works hard at the office yesterday.
3. Adverb of Frequency berada setelah kata kerja bantu (auxiliary verb atau modal)), bila dalam kalimat ada kata kerja bantu-nya.

Contoh:
  • I have almost finished working.
  • They didn't even try to help.
  • She has justfinished breakfast.
  • The post has already come.
4. Bila terdapat 'verb of movement' atau kata kerja yang menunjukkan gerak/ perpindahan, maka di belakangnya langsung diikuti 'adverb of place' yang seolah-olah berfungsi sebagai objek tujuan. Kata kerja tersebut misalnya: go, move, visit, come, run, walk, jump, travel dan lain sebagainya.

Contoh:
  • We will go to Bali by plane.
  • She drives her car to the village slowly.
  • The finally arrived home after spending the whole night on the road. etc.
Bila dalam sebuah kalimat terdapat beberapa keterangan yang sejenis, maka kata keterangan tersebut disusun mulai dari urutan yang terkecil. Namun pola-pola tersebut di atas tetap dipakai. (nomor 1-4).

Contoh:
  • He visited the hospital, in J1. Jend. Sudirman, on foot, reluctantly, at 9 o'clock, last Sunday.
Beberapa jenis adverbs tertentu dapat menempati (diletakkan pada) tiga posisi dalam suatu kalimat, di awal, di tengah, atau di akhir kalimat, namun ada pula beberapa adverb yang hanya dapat menempati pads satu atau dua posisi tertentu dalam suatu kalimat.

Selasa, 08 November 2011

PRESENT PARTICIPLE

Participle:  Kata kerja yang telah dikata-sifatkan, dan berfungsi sebagai kata sifat yang memberi sifat kepada noun.
Present Participle: Kata kerja + ing
-          mengandung arti aktif
-          menunjukkan waktu sekarang.

PENGGUNAAAN
1. Digunakan sebagai adjective, diletakkan didepan kt. benda yang mendapatkan keterangan sifat itu; sebagaimana kt. sifat biasa.
      Contoh:
  1. The poor boy is swept by rushing water.
  2. b.      He opened the envelope with trembling hand.
  3. c.       Suddenly he was surrounded by ten laughing little boy.
  4. d.      In the distance we saw a running horse.
2. Digunakan sebagai adjective, bisa juga di letakkan dibelakang kata benda yang mendapat keterangan sifat itu, apabila diiringi oleh kata-kata lain; maka participle dan kata-kata yang mengiringinya itu serupa dengan anak kalimat keterangan sifat.
      Contoh:
  1. The Chinese people is the largest community in the world possesing a common 
written language.
(The Chinese people is the largest community in the world which posses  a common written language)
  1. At last we come at a small village lying to the north of theriver Brantas.
(At last we come at a small village which lies to the north of theriver Brantas)
3.  Bila ada peristiwa yang mempunyai 2 subjek yang sama dan terjadi pada waktu yang bersamaan, salah satu dari keduanya dapat dituliskan dalam present participle.
      Contoh:
  1. He rode away. He whisled as he went.
= = = He rode away whistling.
  1. When I was walking to school. I saw him there.
= = = Walking to school, I saw him there.
  1. They were happy. They were traveling in Bali
= = = They were happy traveling in Bali.
4. Bila ada suatu peristiwa yang segera diikuti oleh peristiwa lainnya; dan hal itu dilakukan oleh subjek yang sama, maka peristiwa yang pertama sering diungkapkan dengan present participle.
      Contoh:
  1. He opened the drawer and took out a revolver.
= = = Opening the drawer he took out a revolver.
  1. She raised the trap door and painted to a flight of steps.
= = = Raising trap door and painted to a flight of steps.
  1. We take of our shoes we creep cautiously along passage.
= = = Taking of our shoes wecreep cautiously along passage.
5. Bila peristiwa yang kedua merupakan bagian dari peristiwa yang pertama atau merupakan hasil dari peristiwa sebelumnya, maka peristiwa kedua dapat diungkapkan dlm bentuk present participle.
      Contoh:
  1. She went out, slamming the door.
  2. He tried, wounding one of the bandits.
  3. I feel, Striking my head against the door and cutting it. 
6.  Present participle dapat juga menggantikan :
            as/ since/ after/ because/ +  S+V
     Contoh:
  1. Not knowing what to do, I telephoned the poice.
= = = (because I didn’t know what to do ............)
  1. Putting down my newspaper, I walked over to the window and looked out.
= = = (After I had put down my news paper..............)
  1. Fearing that the poice recognise him, He never went out in day light.
= = = (As/ because he feared ................)

EXCERCISE

I.  Change the following sentences into present participle construction.

1. We found many leaves. The leaves fell down onto the ground.
2. The volunteers helped the farmers. The farmers fought against pests.
3. Members of the neighbourhood could only look at their houses. The houses burned down.
4. We sent her a letter by post. The letter told her about the accident.
5. Do you know the person in that corner? Person reads a newspaper.
  1. Because they arrived late, they had to report to the teacher on picket.
  2. When we talked about cultures, we can see that we have more
Similarities than the differences.
  1. Since the driver didn’t know the way, she stopped and asked about the
direction.
  1. After we learn about cultural differences, we are more willing to
tolerate.
  1. As she cycled along the street, she notice people throwing garbage out
       of car windows.

II.   Complete the statement by using present participle or past participle.

● frightened/frightening
  1. The man had a _____________ thought.
● Embarrassed/embarrassing
  1. Don’t be _____________
● Tired/tiring
  1. The sheriff is so _____________ that he fell asleep.
● Challenging/challenged
  1. Mr. Chandra often feels happy at work because his job is _________.
● Confused/confusing
  1. I’m sorry. I’m _________.
● Terrified/terrifying
  1. The lady had a ________ experience.
● Interested/interesting
  1. I am really _________ in what you’ve just said.
      ● satisfied/satisfying/
  1. The food in Nice Food restaurant is ________.
     ● boring/bored
  1. Listening to a long speech is ________.
     ● surprised/surprising
  10.  I am _________ hearing the news about her.